Wah tidak terasa kehamilan istriku fiefie udah mencapai 8 bulan dan perutnya udah tambah besar sekali dan syukurlah sehat-sehat aja. Karena kami tinggal di dompu maka aku berpikir lebih baik istriku melahirkan di Surabaya aja lebih aman dan lengkap alatnya dan kenapa??? Karena fiefie ada Miomanya dan 100 persen harus lahir secara ceasar untuk menghindari pendarahan pada saat melahirkan aku sebagai suami memutuskan untuk Caesar aja di Surabaya.
Aku pun mulai memesan tiket Merpati airline, kenapa Merpati kok gak pake Lion air aja ya.. itu karena pertimbangan kami kalo Merpati pada saat transit tidak cepat-cepat mereka sih santai, sedangkan Lion air terkadang jadwal nya diubah sesuka hati mereka ini yang menyebabkan aku lebih memilih menggunakan Merpati aja karena istriku fiefie bisa santai jalannya dan tidak cepat-cepat. Tiket udah ditangan dan kita udah tenang karena keberangkatan kami pada hari minggu.
Beberapa hari sebelum hari minggu, aku mendengar kabar bahwa pesawat Merpati kekurangan penumpang karena itu pada saat transit di Bali kita disuruh nginap dulu disana 1 malam weleh kalo istriku gak hamil sih gak apa-apa enak bisa jalan-jalan di Bali, tetapi karena hamil maka lebih baik aku telepon aja tuh airline Merpatinya. Setelah berbicara sama tuh operator ternyata untuk penerbangan kami di jamin akan sampai di Surabaya pada hari itu juga, dan aku pun percaya ama janji Merpati tsb.
Hari keberangkatan kami ke Surabaya datang juga, siap-siap dan packing semua barang dan koper yang mau kami bawa ke Surabaya. Bandara udara terletak di daerah Bima karena itu harus ditempuh dengan mobil dari dompu selama kurang lebih 1 jam karena waktu itu papa nyertir nya santai aja dan kita juga masih banyak waktu. Oh ya ada satu yang lupa pertama aku beli tiket dijadwalkan berangkat jam 13.00 WITA tetapi karena kekurangan penumpang akhirnya di delay sampai jam 15.00 WITA karena itu kami pun berangkat dari dompu agak siangan aja.